Rabu, 24 April 2013

PROFESIONAL KERJA BIDANG IT



I. KOMPETENSI BIDANG TI
Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi berberapa hal :
1. Keterampilan Pendukung Solusi IT
   Installasi dan Konfigurasi Sistem Operasi (Windows atau Linux)
   Memasang dan Konfigurasi Mail Server, FTP Server dan WebServer
   Menghubungkan Perangkat Keras
   Programming

2. Keterampilan Pengguna IT
   Kemampuan Pengoperasian Perangkat Keras
   Administer dan Konfigurasi Sistem Operasi yang mendukung Network
   Administer Perangkat Keras
   Administer dan Mengelola Network Security
   Administer dan Mengelola Database
   Mengelola Network Security
   Membuat Aplikasi berbasis desktop atau Web dengan multimedia
3. Pengetahuan di Bidang IT
   Pengetahuan dasar Perangkat Keras, memahami organisasi dan arsitektur komputer
   Dasar-dasar telekomunikasi. Mengenal perangkat keras komunikasi data serta memahami prinsip kerjanya
   Bisnis Internet. Mengenal berbagai jenis bisnis Internet.

II. BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Secara   umum   pekerjaan   bidang   teknologi   informasi   terbagi menjadi 4 kelompok :
a. Kelompok Pertama,yang bergelut dengan software, yaitu: Sistem analis, programer, web designer,web programer
b. Kelompok kedua, yang bergelut dengan hardware, yaitu: Technical engineer dan networking engineer
c. Kelompok ketiga, yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi, yaitu: EDP operator, System Administrator, MIS Director
d. Kelompok Keempat, yang berkecimpung dalam pengembangan bisnis teknologi Informasi

Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi yang mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut


Setiap jenis pekerjaan dari skema diatas masing-masing memiliki tingkatan, yaitu:
a. Supervised (terbimbing), 0-2 tahun pengalaman, masih butuh pengawasan dan petunjuk
b. Moderately  supervised  (Madya),3-5  tahun  pengalaman,masih perlu dibimbing
c. Independent/Managing (mandiri), tidakmembutuhkan bimbingan

Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan klasifikasi job model SEARCC
a. Cross  Country,Cross-enterprise  applicability,  job  harus  relevan dengan kondisi region yang memiliki kesamaan pemahaman
b. Function oriented bukan tittle oriented, gelar bisa berbeda,yang penting fungsi nya sama
c. Testable/Certifiable, job dapat diukur atau diuji
d. Applicable, fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas profesional TI di region masing-masing

INSTRUKTUR  IT
Instruktur IT adalah seorang yang memiliki kopetensi dan tanggung jawab proses belajar mengajar atau melatih dibidang Teknologi Informasi.
Instruktur IT harus memiliki kombinasi kemampuan menguasai pengetahuan tentang software dan hardware yang menjadi tanggung jawabnya.
Instruktur berperan melakukan bimbingan, pendidikan dan pengarahan terhadap anak didik

PENGEMBANGAN SYSTEM
Merupakan  bidang  keahlian  dibidang  pengembangan  sistem informasi.
System Developer ini mencakupi 3(tiga) bidan keahlian, yaitu :
Programer
System Analyst
Project Manager


PROGRAMMER
Seorang pengembang perangkat lunak atau orang yang menulis perangkat lunak komputer.
Istilah programmer komputer dapat mengacu pada suatu spesialis area computer programming atau pada suatu generalist kode untuk macam-macam perangkat lunak.
Orang praktisi atau berprofesi secara resmi terhadap programming dikenal juga sebagai seorang analis programmer, insinyur perangkat lunak, ilmuwan komputer, atau analis perangkat lunak.
Suatu bahasa komputer utama programmer ( Java, C++, dll).



REAL PROGRAMER
Real Programer atau “Hardcore” Programer adalah seorang programer yang menjauhkan diri dari hal yang modern atau tidak menggunakan graphical tools seperti IDE (Integrated Development Environment) dan lebih condong mengarah penggunaan bahasa assembler atau kode mesin, dan semakin dekat dengan perangkat keras.

Bahasa pemrograman yang digunakan biasanya seperti : Java, C / C++, FOLTRAN

SISTEM ANALIST
Seseorang yang memiliki Tugas dan tanggung jawab secara umum sebagai berikut :
1.   Meneliti   Kebutuhan   manajemen,   mengenai   penggunaan peralatan pengolahan data yang terintegrasi dan proses.
2.   Investigasi,    merencanakan,   meralisasikan,   menguji    dan debugs sistem perangkat lunak.
3.    Merencanakan, mengkoordinir, dan menjadwalkan investigasi, studi kelayakan dan survei, termasuk evaluasi ekonomi dari pengolahan data dan mesin aplikasi otomatis yang ada dan mengusulkan.
4.    Mengambil bagian didalam perencanaan anggaran pembelian perangkat keras dan lunak dan monitoring untuk pemeliharaan perangkat keras dan lunak
5.   Menyediakan pelatihan  dan  instruksi  ke  para  pemakai  dan karyawan lain dan menyediakan prosedur untuk pekerjaan sehari-hari .

Sistem Analist bertugas melakukan pengumpulan keterangan dari para  user  serta  manajemen dalam rangka memperoleh bahan- bahan utama bagi perancangan sistem yang ditugaskan kepadanya. Bahan-bahan tersebut akan digunakan sebagai kriteria ruang lingkup dari sistem yang akan dibuatnya.
Semua bahan tadi dikumpulkan dalam fase analisa sistem, sehubungan dengan adanya kebutuhan manajemen akan adanya sistem baru yang lebih memenuhi kebutuhan sistem informasi bagi pengelolaan perusahaan (bisnis) yang bersangkutan.
Selanjutnya, berdasarkan bahan-bahan yang diperolehnya tadi, seorang Sistem Analis akan melakukan perancangan sistem baru. Dalam proses perancangan sistem tersebut, maka sejumlah panduan dasar berikut dapat digunakannya sebagai pangkal tolak bekerja (merancang sistem) tersebut.

PROJECT MANAGER
Seseorang yang mempunyai keseluruhan tanggung jawab untuk pelaksanaan   dan   perencanaan   dan   mensukseskan   segala proyek.
Sebutan Project Manager ini digunakan dalam industri konstruksi, arsitektur dan  banyak  jabatan  berbeda yang  didasarkan pada produksi dari suatu produk atau jasa.
Manager  proyek  harus  memiliki    suatu  kombinasi ketrampilan yang mencakup suatu kemampuan untuk menembus suatu pertanyaan, mendeteksi asumsi,   tidak dinyatakan dan tekad konflik hubungan antar pribadi seperti halnya ketrampilan manajemen yang lebih sistematis

Dalam hal ini, terdapat 2(dua) macam sertifikasi yang berkenaan dengan Profesionalisme Project Manager, yaitu :
1. Certified Project Manager (CPM)
2. Project Management Professional (PMP) Certifications. Spesialis Support

Didalam dunia IT, memiliki beberapa spesialisasi dalam profesionalisme kerja, diantaranya yaitu :
1. Spesialisasi Bidang System Operasi dan Networking
   System Enginer
   System Administrator
2. Spesialisasi Bidang Pengembangan Aplikasi dan Database
   Application Developer
   Database Administrator
3. Spesialisasi Audit dan Keamanan Sistem Informasi
   Information System Auditor
   Information Security Manager

III. SERTIFIKASI
Sertifikasi  merupakan  salah  satu  cara  untuk  melakukan  standarisasi sebuah profesi Beberapa manfaat sertifikasi
a. Ikut berperan menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional
b. Pengakuan resmi pemerintah
c. Pengakuan dari organisasi sejenis
d. Membuka akses lapangan kerja secara nasional dan internasional e. Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan

Beberapa contoh sertifikasi bidang IT yang berorientasi produk:
a.   Sertifikasi Microsoft  :
MCP (Microsoft Certified Professional), contoh : MCDST, MCSA, MCSE, MCDBA dll
b.              Sertifikasi Oracle  :
OCA, OCP, OCM
c.               Sertifikasi CISCO:
CCNA,CCNP, CCIE
d.             Sertifikasi Novell :
Novell CLP, Novell CLE, Suse CLP, MNCE

Selain sertifikasi yang berorintasi produk, adapula sertifikasi yang tidak berorientasi pada produk. ICCP (Institute for Certification of Computing Professionals) merupakan salah satu badan sertifikasi profesi TI di Amerika Serikat yang mengeluarkan sertifikasi yang tidak berorientasi pada produk.

Beberapa  contoh  sertifikasi  bidang  IT  yang  tidak  berorientasi produk:
a.CDP (Certified Data Processor)
b.CCP (Certified Computer Programmer)
c.CSP (Certified System Professional)


Hambatan Pelaksanaan Sertifikasi:
a. Biaya Mahal untuk  mengikuti  sertifikasi  berstandar  internasional dibutuhkan  biaya kurang lebih 150 USD, itupun belum tentu lulus.
b. Kemampuan  yang  kurang  memadai  terhadap penguasaan  materi sertifikasi
      Dibutuhkan  pengetahuan  dan  kemampuan  diatas  rata-rata  untuk  lulus sertifikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar